Berita Terkini:
Home » , » XLalu Hangat Meski dengan BB Lawas #XLBBQ10

XLalu Hangat Meski dengan BB Lawas #XLBBQ10

Konten ditulis oleh Tutu Daeng Sabbe on Jumat, 21 Juni 2013 | 00.42

Saya merasa sangat beruntung karena telah diberikan kesempatan untuk hidup dan merasakan era dimana perkembangan dunia telekomunikasi sedang berkembang pesat. Saya bukanlah seorang pengamat dunia telekomunikasi, tapi saya mempunyai opini terkait hal tersebut. Menurut pengamatan saya pribadi dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak produsen yang menelurkan produk-produk canggih yang mereka klaim sebagai produk terbaik, namun menurut saya, BlackBerry tetap menjadi yang terbaik. Mengapa saya menjatuhkan pilihan pada BlackBerry bukanlah tanpa alasan, bukan juga agar terlihat gaul dan keren semata. Beragam fungsi dan fiturnya yang sarat akan kemudahan adalah alasan utamanya.

Menurut saya, BlackBerry atau yang oleh orang-orang lebih akrab disebut dengan istilah BB ini merupakan gadget yang mampu menjawab dan memenuhi kebutuhan komunikasi manusia modern yang sangat beragam. Mulai dari pelajar sekolah, mahasiswa, dosen, pedagang, pengusaha, ibu rumah tangga, eksekutif muda dan senior, hingga seorang kepala negara menggunakannya sebagai media komunikasi. Meski alasannya berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun saya yakin, efektifitas dan kemudahan komunikasi adalah akar dari semuanya. Setidaknya, itu yang saya alami.

Pada awalnya, saya tertarik menggunakan BlackBerry didasarkan oleh karena simplisitasnya, meski pada akhirnya saya menemukan keuntungan lain dibalik kecanggihan fitur-fiturnya. Desainnya yang berbeda dengan jenis handphone kebanyakan juga turut menyumbang nilai positif di mata saya. Mengadopsi tombol qwerty merupakan hal yang baru pada waktu itu membuat saya beranggapan bahwa BlackBerry adalah pelopor ponsel dengan tombol qwerty pertama di dunia. Terlepas dari benar atau tidaknya hal tersebut saya sendiri tidak tahu pasti.

Berbicara masalah simplisitas, pengadopsian tombol qwerty menjadikan BlackBerry menjadi sangat unik dimata saya. Entah bagaimana cara untuk menjelaskannya, istilah "satu tombol untuk satu huruf" mungkin sudah bisa mewakili sisi simplisitas yang saya maksud.

Saya sendiri mulai menggunakan handheld BlackBerry sejak 2008 silam dan baru melakukan satu kali pergantian sampai saat ini. Handheld pertama saya adalah BlackBerry Curve 8320 yang masih mengadopsi TrackBall sebagai navigasinya. Saya masih ingat dengan jelas bagaimana bahagianya hati saya pada saat melakukan unboxing 8320 yang langsung saya sandingkan dengan kartu dari operator seluler yang terkenal murah, memasyarakat, dan memiliki sinyal yang kuat, XL Axiata. Sesaat setelah melakukan unboxing pada 2008 silam, dengan segera saya melakukan registrasi layanan BlackBerry 1 dari XL dengan mengetik sms BB (spasi) ON ke 568. Pada waktu itu, XL merupakan satu-satunya operator seluler yang berani memberlakukan inovasi dan layanan BlackBerry harian dengan tarif murah dengan kualitas mahal, yaitu sebesar Rp. 5000 yang berlaku unlimited selama 1 hari full. Ternyata, keberanian XL Axiata dalam upaya memanjakan konsumennya terkait pemberlakuan tarif murah dengan kualitas mahal tidak hanya berlaku pada awal saya memiliki BlackBerry saja, namun terus berlangsung hingga saat ini. Hasilnya sudah bisa saya tebak bahkan sebelum menggunakan BlackBerry karena jauh hari sebelum menggunakannya, saya sudah terlebih dahulu membuktikan kualitas jaringan dari XL. Dan dari pengalaman selama kurang lebih 5 tahun bersama XL, predikat Sangat Memuaskan saya berikan.

Curve 8320 Admin Tampak Depan
Curve 8320 Admin Tampak Depan
Sumber : Dokumentasi Pribadi (21/06/2013)
Curve 8320 Admin Tampak Belakang
Curve 8320 Admin Tampak Belakang
Sumber : Dokumentasi Pribadi (21/06/2013)

Mengenai pengalaman penggunaan Curve 8320, saya sengaja menyandingkan BB pertama milik saya dengan operator XL karena alasan efektifitas. Dengan perpaduan tersebut yang menurut saya sangat serasi, saya bisa berkomunikasi dengan keluarga, kerabat, dan kenalan dengan sangat fleksibel. Artinya, ketika saya ingin menghubungi dan/atau akan dihubungi oleh keluarga atau kerabat sesama pengguna BB bisa menggunakan fitur BlackBerry Messenger. Dan ketika ingin terhubung dengan mereka yang tidak menggunakan BlackBerry bisa melalui telepon, SMS, Facebook, Twitter, e-Mail, dan media lainnya yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan saya dan mereka. Itulah yang saya sebut dengan istilah fleksibel. Tidak harus memaksakan agar mereka harus menghubungi saya via BBM (BlackBerry Messenger), tapi bisa melalui media lainnya yang mereka inginkan. Toh BlackBerry akan memberikan notifikasi kepada saya jika ada telepon, SMS, mention, atau e-Mail yang masuk. Jadi bisa tetap terhubung satu sama lainnya.

Kebanyakan dari pengguna BB yang saya amati, mereka hanya bisa dan mau membalas pesan via BBM saja. Entah apa alasan pastinya, tapi menurut saya, hal tersebut merupakan sebuah diskriminasi bagi mereka yang tidak menggunakan BB. Hal tersebut seolah mencoreng keberadaan alat komunikasi seluler yang pada dasarnya diciptakan untuk melenyapkan jarak dan waktu dalam berkomunikasi yang kemudian berdampak pada timbulnya kesan sombong dan arogan user BB dimata mereka yang tidak menggunakan gadget yang sama, mungkin tarif nelpon dan SMS yang mahal adalah penyebabnya. Padahal dengan menggunakan XL, masalah tersebut bisa diatasi dengan sangat mudah. Dari dulu hingga sekarang, Paket Nelpon dan SMS XL, baik ke sesama operator maupun ke lain operator masih menjadi yang termurah. Tarifnya memang berubah-ubah berdasarkan periode/promo. Tapi perubahannya bukannya tambah mahal, tapi malah semakin murah.

Jika Anda adalah salah satu dari mereka yang mendiskriminasi pengguna selain BB, menurut saya, berpindah ke operator XL adalah hal yang sangat bijak untuk lebih mewarnai dan memaknai pengalaman Anda dalam menggunakan hadheld BlackBerry. Jangan biarkan handheld canggih Anda harus kehilangan fungsinya sebagai smartphone. Saya sudah membuktikannya, Paket BlackBerry XL terbukti mampu menegaskan keberadaan BlackBerry sebagai sebuah smartphone. Bukankah BlackBerry tidak akan disebut sebagai smartphone kalau operatornya tidak mampu memenuhi fungsi dan kemampuan dari BlackBerry itu sendiri?! Keyakinan saya kemudian bertambah ketika melihat spanduk dari salah satu perusahaan pembiayaan (finance) yang terpampang lebar dan besar di salah satu sudut kota tempat saya berdomisili. Saya makin yakin bahwa BlackBerry baru bisa benar-benar disebut sebagai smartphone kalau menggunakan operator XL.

XL dan BlackBerry - XLalu Serasi - Tutu Daeng Sabbe
XL & BlackBerry - XLalu Serasi
Sumber : Dokumentasi Pribadi (21/06/2013)
Selain karena layanannya yang super cepat, sebenarnya ada faktor lain yang membuat saya menjatuhkan pilihan untuk tetap setia melekatkan sim card XL pada BlackBerry milik saya. Saya beranggapan bahwa menggunakan XL berarti turut membantu pembangunan nasional negara ini. Di kota saya berdomisili saja, saya sering menemukan komitmen nyata dari XL Axiata yang menyentuh aspek dan sisi sosial. Tidak perlu saya jelaskan seperti apa wujud dari kepekaan sosial XL Axiata tersebut. Gambar dibawah ini mungkin sedikit banyak sudah bisa membantu saya untuk menjelaskannya kepada Anda.

XLalu Menebar Pesan Sosial - Tutu Daeng Sabbe
XLalu Menebar Pesan Sosial
Sumber : Dokumentasi Pribadi (21/06/2013)
XLalu peduli Sosial - Papan Nama Rumah Makan - Tutu Daeng Sabbe
XLalu Peduli Sosial - Papan Nama Rumah Makan
Sumber : Dokumentasi Pribadi (21/06/2013)

Masih kental dalam ingatan saya, beberapa waktu yang lalu, XL juga menunjukkan kepeduliannya terhadap dunia pendidikan dengan menelurkan program XL Edusolutions. Program ini sendiri terbagi kedalam 3 bagian, masing-masing: XL Sifoster, XL Free Wi-Fi, dan 3 in 1 Cards. Sepanjang pantauan saya, seluruh bagian dari program XL Edusolutions tersebut terbukti berhasil dalam pengaplikasiannya.

Kembali ke topik pengalaman AQ dan BB Q, meskipun handheld BlackBerry yang saya gunakan saat ini bisa dikatakan sebagai BB jadul, tapi saya sangat senang menggunakannya. Seperti yang saya kemukakan pada paragraf awal bahwa alasan saya menggunakan BlackBerry sama sekali tidak didasarkan agar terlihat gaul dan keren semata, melainkan karena fungsinya. Ya... fungsinya yang mampu melenyapkan jarak dan waktu dalam urusan berkomunikasi. Jadi, meskipun penampilannya jadul, saya tidak akan pernah malu untuk mengeluarkannya di depan umum. Ini kan alat komunikasi, bukan nilai raport merah atau catatan kriminal. Jadi mengapa mesti malu?! Yang penting membantu...

Satu hal yang membuat saya merasa sangat impresif adalah kecepatan mengakses internet yang mampu diberikan oleh BB jadul milik saya. Disaat gadget mereka masih bersusah payah mendorong garis loading ke titik full, BB saya sudah bisa membuka halaman dengan sempurna. Sebagai seorang mahasiswa program pascasarjana, internet menjadi sebuah kebutuhan wajib untuk mencari informasi dan referensi. Mengakses halaman e-Learning kampus yang menuntut koneksi internet yang stabil juga bisa dengan mudah saya penuhi. Kuncinya??? Jika Anda membaca keseluruhan artikel ini dari awal hingga ke baris ini, tentu Anda sudah tahu apa padanan serasi untuk smartphone BlackBerry. Keadaan tersebut seringkali membuat saya dikerumuni teman-teman kampus untuk mengetahui informasi terkait tugas dan deadline-nya. Dari kejadian tersebut, secara tidak langsung, ada efek sosial positif yang saya dapatkan. Keakraban dan kehangatan terjalin berkat BlackBerry dan layanan internet dari XL.

Meski sebenarnya hati sudah ingin mengganti BB lawas ini menjadi BB seri baru, seperti BlackBerry Q10 misalnya, namun karena keterbatasan finansial seorang mahasiswa yang dituntut harus selalu cerdas dalam membagi dan mengelola keuangan pribadi untuk menyelesaikan studi, niat tersebut cukup menjadi sebuah rencana indah yang mudah-mudahan bisa segera terwujud. Menikmati kecanggihan fitur BlackBerry Q10 tentu merupakan impian semua orang, termasuk saya. Nah, bagi Anda yang juga memiliki impian yang sama dengan saya, yaitu ingin merasakan pengalaman menggunakan BlackBerry Q10, halaman ini patut dijadikan sebagai referensi. Silahkan mengakses link berikut:  http://www.xl.co.id/id/blackberryq10

Dengan XL, BB jadul saja bisa ngebut, bagaimana dengan BlackBerry Q10?!

Paket Bundling BlackBerry Q10 dari XL Axiata
Paket Bundling BlackBerry Q10 dari XL Axiata

Sumber : http://www.xl.co.id/id/blackberryq10
Link Gambar : http://www.xl.co.id/ss/Satellite?blobcol=urldata&blobkey=id&blobtable=MungoBlobs&blobwhere=1364676387226&ssbinary=true
Mengenai tipe BlackBerry yang saya gunakan sekarang bisa kalian lihat pada gambar dibawah ini. Tidak perlu saya beritahu, jika Anda user BB sejati, Anda pasti tahu tipenya. Saya menantang Anda untuk membuktikan apakah Anda benar-benar user BB sejati atau bukan. Kira-kira, apa tipe BB saya ini??? Silahkan tuliskan jawaban Anda pada kolom komentar dibawah. 10 penjawab pertama berhak memenangkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp. 10.000 yang bisa diambil di dompet masing-masing. Terima Kasih...

BlackBerry Admin Tutu Daeng Sabbe
BlackBerry Admin Tutu Daeng Sabbe
Sumber : Dokumentasi Pribadi (21/06/2013)
Restart BB Sekaligus Pamer Kunci Internet Ngebut
Restart BB Sekaligus Pamer Kunci Internet Ngebut
Sumber : Dokumentasi pribadi (21/06/2013)


Share this article :

1 komentar:

 
Support : Re-Designed By | MuhaiminAbd | Tutu Daeng Sabbe
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Blog Tutu Daeng Sabbe - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template